SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab dan Ciri-ciri Tempe Gagal & Kecut

Penyebab dan Ciri-ciri tempe gagal / tidak jadi / jamur tidak tumbuh.  

tanda tanda tempe gagal
Penyebab, ciri-ciri dan tanda-tanda tempe gagal

Berbisnis memproduksi tempe memang berpotensi, namun dalam membuat tempe ini sendiri bisa di katakana gampang-gampang susah di perlukan tenaga dan waktu yang ekstra, dalam memproduksi tempe masalah-masalah yang terjadi umumnya tempe tidak jadi, tempe kepanasan, tempe bau kecut, tempe matang setengah dan  masih banyak kegagalan-kegagalan dalam menghasilkan tempe super yang berkwalitas, namun semua masalah tersebut tidak lepas dari kesalahan dalam proses pembuatan tempe ini sendiri, ada empat faktor yang menyebabkan tempe ini gagal  yakni pencucian, perendaman, peragian dan cara permentasi, dan mari kita bahas satu persatu masalah penyebab dan solusinya

Penyebab dan Ciri-ciri Tempe Gagal

1. Tempe tidak jadi

Permasalahan pertama yang sering di alami terutama untuk prmula adalah membuat tempe gagal, tempe tidak jadi, apa faktor penyebabnya ?

Penyebab

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan tempe ini tidak jadi,

  • Perebusan Kurang matang,
  • Perendaman kacang kedelai yang kurang baik
  • Cara permentasi yang salah

Solusi

  • Kacang kedelai yang tidak matang akan menghambat jamur pada tempe telat tumbuh atau bahkan tidak jadi sama sekali, bagai mana solusinya ?, temtusaja kita harus lebih memperhatikan kematangan dari kacang kedelai ini, ciri-ciri kacang kedelai sudah matang kita bisa mencicipinya kacang enpuk dan gurih maka kacang sudah matang dan siap di proses berikutnya
  • Perendaman, Hampir semua masalah dari gagalnya tempe berawal dari perendaman yang tidak optimal, penggunaan air yang tercampur seperti tercampur air sabun, minyak dan air hujan ini akan mempengaruhi pada hasil ahir tempe, asam tidak keluar juga sangat mempengaruhi jadi atau tidaknya tempe, bagaimana solusinya ?,
  • pastikan air yang di gunakan benar-benar bersih (Tidak keruh, tidak berbau) dan cara pencucian sebelum merendam harus benar-benar bersih, dan pastikan wadah yang di gunakan untuk merendam harus selalu bersih, biasakan agar membersihkanya setelah kita merendam atau mengguanakan media atau adah tersebut.
  • Agar asam dari kedelai keluar campurkan rendaman sebelumnya dengan rendaman baru, jika kita tidak memilikinya kita bisa minta dari pengrajin-pengrajin tempe, namun perlu di perhatikan air bekas rendaman ini hanya bertahan kurang lebih sampai tujuh hari jika di simpan lebih dari tujuh hari maka sudah tidak bisa di pakai lagi
  • Cara permentasi yang salah, seringkali yang di alami oleh para pemula adalah cara permentasi yang salah, asal disimpan, cara permentasi yang benar pertama kita harus memancing supaya agar panas dari ragi ini keluar caranya bagaiman kita bisa menyimpanya di tempat yang tertutup jangan di tempat terbuka, misal di ruangan khusus dan tutup dengan kain atau terpal usahakan udara tidak masuk kedalam agar sipanas dari kacang keluar, namun proses ini jangan terlalu lama karena jika tetap di diamkan seperti ini tempe bisa kepanasan dan busuk, waktu standar penyimpanan ini biasanya 18-20 Jam jika suhu udara dingin, jika suhi udara lebih hangat biasanya akan lebih cepat lagi, cara yang lebih baik ketika sudah 15 jam di tutup kita cek jika tempe sudah hangat maka pindahkan di udara terbuka namun tetap di ruangan yang tertutup dan tunggu hingga tempe matang.

2. Tempe matang setengah, rasa dan baunya asam

Permasalahan berikutnya adalah tempe matang setengah atau matang tapi di tengahnya tidak matang, biasanya jika tempe matang setengah seperti ini rasanya asam dan tercium bau asam, apa faktor penyebabnya

Penyebab

  • Penycucian Kurang Bersih
  • Perendaman kurang maksimal atau terlalu cepat
  • Ragi tidak merata

Solusi

  • Pencucian yang kurang bersih setelah perendaman akan menyebabkan tempe berbau asam dan rasanya juga asam, bisa tempe tersebut jadi namun akan masih meninggalkan bau asam, bagai mana solusinya, cuci tempe dengan benar-benar besih terutama untuk yang menggunakan tehnik perebusan satukali cara pencuciannya harus benar-benar bersih kita bisa mengecek air dari pencucianya jika air sudah bersih dan kita cicipi sudah tidak terasa asam maka pencucian sudah bagus,

Banyak mitos yang menyebar di banyak pengrajin tempe bahwa, Mencuci jangan terlalu bersih nanti tempenya gak jadi, !!, claim ini tidak benar justru mencuci kacang ini harus benar benar bersih untuk hasilkan tempe yang berkualitas, penyebab tidak jadi justru cara perendaman yang tidak oftimal

  • Merendam terlalu cepat, kenapa tempe matangnya tidak merata bisa jadi perendamanya terlalu cepat hingga asam belum keluar, atau dalam merendam airnya sedikit ini juga bisa mmenjadi faktor yang menyebabkan tempe jadi hanya setengah, pastikan jika merendam si kacangnya benar-benar terendam semuanya, dan wktu perendaman minimal 18 jam agar asam yang keluar benar benar oftimal,
  • Peragian tidak merata, cara peragian ini sangat penting ada dua metode peragian yakni peragian basah dan peragian kering, namun khususnya para pemula di sarankan untuk melakukan peragian kering, dan usahakan lebih merata

3. Tempe kepanasan dan bau tidak sedap

membuat tempe gagal ,Tempe kepanasan dan berbau tidak sedap ini sering dialami oleh pengrajin tempe bahkan yang sudah senior apa penyebabnya ?

Penyebab

  • Telat memindahkan setelah ditumpuk dan di tutup dalam proses peremntasi
  • Kebanyakan ragi, hingga terlalu cepat panas
  • Ragi kedaluarsa

Solusi

  • Rata-rata kesalahan para pengrajin tempe adalah kelupaan memindahkan tempenya, ketiduran, pergi keluar dll, seperti yang telah di jelaskan di atas jika tempe telat di pindahan bisa jadi tempe kepansan dan ahirnya busuk, solusinya sanat sederhana jangan sampai kelupaan membuka atau memindahkan tempe yang di tumpuk dan di tutup
  • Kebanyakan ragi, peragian yang terlalu banyakpun bisa menyebabkan tempe terlalu cepatpanas dari standarnya, aturlah ragi yang secukupnya
  • Pemakayan ragi yang kedaluarsa bisa juga menyebabkan tempe ini jadi tapi baunya tidak enak dan rasanyapun tidak enak tidak layak dimakan, apa ciri-ciri tempe yang menggunakan ragi kedaluarsa ?, pertama berbau menyengat tidak sedap, tempe sebagian tidak jadi, dan jika di potong tempe berlendir licin, apa ciri-ciri ragi yang sudah basi ?, kita bisa melihat dari baunya jika ragi tersebut bau apek maka, / baunya sudah berbeda dari saat kita buka maka jangan gunakan, solusinya, simpan ragi beserta plastiknya di toples yang tertutup, setelah kita pakai tutup bungkus ragi dengan karet kemudian simpan di toples yang tertutup, ini agar ragi lebih awet dan tahan lama.

4. Tempe Berwarna hitam

Permasalahan yang membuat kepala pusing juga biasanya tempe cepat hitam atau jamur yang tumbuh warnanya hitam, penyebnya biasanya penggunaan ragi yang terlalu banyak, hingga tempe terlalu cepat matang cepat tua dan ahirnya menghitam, solusinya gunakanlah ragi secukupnya saja

5. Tempe rasanya pahit,

Tempe pahit pada dasarnya jarang di temukan, namun dari pengrajin tempe pasti pernah mengalaminya, apa penyebabnya ?, penyebabnya bukan karean penggunaan ragi yang terlalubanyak, banyak orang ber ekspektasi tempe pait karean kebanyakan ragi namun faktor yang paling mempengaruhi tempe pait adalah kacang kedelai masih muda, kacang yang masih muda di panen sebelum matang ini jika di olah menjadi tempe rasanya akan pahitmeskipun semua prosesnya benar, bagaimana solusinya, pilihlah kacang kedelai yang benar benar sudah tua bisa dilihat dari warna kacangnya, bulatnya besar dan warnanya kuning ke emasan jenis kacang seperti ini bagus untuk di buat menjadi tempe.

Berikut adalah artikel mengenai “membuat tempe gagal terus, fakto penyebab, dan solusinya” semoga artikel ini bermanfaat dan selamat berkarya dan berinovasi.

Tinggalkan komentar

gantungan ads close